Minggu, 13 Februari 2011

anak- anak pramuka

{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" -Ua0zua8BHOY/TVfo-PZNTZI/AAAAAAAAAQw/bWKCT5N1Igo/s1600/168419_173472476030482_100001031917938_419643_8278511_n.jpg">

{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"

Rabu, 07 April 2010

Kamis, 01 April 2010



target="new">Rubrik Elektronik


target="new">Jalan Jalan


target="new">Kolom iklan

Senin, 09 November 2009

ADDRESSING (PENGALAMATAN JARINGAN)


Pengalamatan Jaringan(addresing)



Ketika sebuah device, misalkan server atau workstation yang terpasang pada sebuah sistem jaringan komputer dikenal dengan istilah host. Setiap host yang terhubung ke dalam sebuah jaringan harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan host lainnya. Komunikasi di antara host tidak hanya dapat dilakukan di sebuah layer saja. Host juga dapat saling berkomunikasi pada tiap-tiap layer. Masing-masing layer menggunakan metode pengalamatan agar antar host dapat saling berkomunikasi. Terdapat banyak protocol yang menyediakan system pengalamatan. Dalam pembahasan ini kita hanya akan membahas metode pengalamatan yang digunakan oleh arsitektur jaringan TCP/IP.

Metode pengalamatan pada layer aplikasi disediakan host. Metode penamaan ini mengijinkan host untuk dikonfigurasi dengan nama yang mudah diingan. Sistem pengalamatan ini yang dapat langsung dilihat oleh pengguna.
Nomor port merupakan metode pengalamatan layer internet. Saat ini banyak digunakan IP versi 4, menggunakan 32 bit biner dan system bilangan yang digunakan adalah sistem bilangan desimal.
Sedangkan alamat MAC media acces control merupakan metode pengalamatan di layer network acces. Dikenal pula dengan istilah hardware address. Menggunakan 48 bit biner atau 12 digit hexadesimal.

Di antara ke empat metode pengalamatan yang dimiliki oleh arsitektur TCP/IP, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pengalamatan di internet layer, yakni alamat IP. Setiap device yang terhubung ke jaringan TCP/IP membutuhkan paling sedikit satu alamat IP yang bersifat unik, tidak boleh ada dua atau lebih host yang menggunakan alamat IP yang sama.
Alamat IP menggunakan system bilangan desimal, penulisannya seperti berikut:
• 20.1.3.5
• 172.18.10.10
• 192.168.100.50
ketiga alamat IP di atas terbentuk dari 32 bit bilangan biner, kita ambil contoh salah satu dari ketiga alamat tersebut




Masing-masing kelompok titik bilangan desimal diwakili oleh 8 bit bilangan biner, secara detail proses konversi dari bilangan desimal ke biner adalah sebagai berikut:






Karena masing-masing kelompok titik terbentuk dari 8 bit biner, maka bilangan maksimal alamat IP adalah 255 dan alamat IP terkecil adalah 0



IP address terbagi ke dalam lima kelas, yakni kelas A,B,C,,D dan E. nilai oktet pertama pada IP address menentukan kelas dari sebuah alamat IP






Dalam gambar tidak terlihat alamat 127. alamat tersebut tidak digunakan untuk mengalamati host atau pun network. Alamat 127 merupakan alamat yang digunakan untuk fasilitas utilitas. Contohnya alamat 127.0.0.1 digunakan untuk memeriksa hubungan ke diri sendiri, dengan menggunakan perintah ping 127.0.0.1
Alamat IP terdiri dari dua bagian, yakni:


Network ID ( Identitas Jaringan) adalah sebuah alamat (network prefix) yang dijadikan sebagai identitas dari suatu jaringan. Yang sering menjadi masalah tentunya dalam menentukan Network ID tersebut. Permasalahan ini sering ditemukan pada saat melakukan konfigurasi Routing. Baik itu static routing maupun pada dynamic routing. Dimana pada perintah static routing maupun dynamic routing diharuskan menyebutkan Network ID (Network Prefix).

Kali saya akan mengulas bagaimana cara menentukan Network ID, yang dianggap oleh sebagian mahasiswa ini merupakan hal yang sulit. Padahal tidak!

Host ID

Host ID merupakan identitas bagi host (workstation, server, interface router, dan device lain yang terhubung ke jaringan)
Mekanisme pembagian network ID dan Host ID diatur oleh nilai Subnet Mask. Masing-masing kelas telah memiliki nilai default subnet mask kecuali kelas D dan E yang tidak memiliki subnet mask.











PENGELOMPOKAN CLASS DAN TIPE IP ADDRESS

Dalam pengaturan IP Address dikenal pembagian kelas (class), yaitu class A, B, C. tujuan pembagian class ini adalah untuk mengantisipasi jumlah komputer yang terhubung ke dalam jaringan. Karena tiap class mempunyai batas maksimal jumlah client yang bisa terkoneksi, class C mempunyai batas maksimal paling sedikit, sedangkan class A mempunyai batas maksimal paling banyak





Tabel diatas bisa dijadikan patokan dalam hal menentukan class dalam jaringan yang kita bangun. Misalnya kita membangun sebuah jaringan dengan jumlah client 3000 unit, maka class yang kita pilih adalah class B. apabila kita memilih class C, maka akan ada 46 client yang tidak terdeteksi oleh jaringan ( karena class C jumlah maksimal clientnya 254.
Dalam hal pembagian class ini, IP address dibedakan menjadi dua tipe, yaitu IP private dan IP Public

IP Public

IP Private merupakan alamat IP yang dipakai apabila jaringan terkoneksi ke internet. Pengaturan IP Public umumnya sudah ditentukan oleh internet service provider (ISP) dimana kita berlangganan. Jadi kita tidak perlu mengatur secara manual.
Secara umum pembagian class untuk IP Public adalah seperti dibawah ini








IP Private

IP Private digunakan apabila jaringan hanya sebatas jaringan lokal saja (LAN atau Intranet). Tidak seperti IP Public, Pengaturan IP Private harus dilakukan secara manual. Cara pengaturan class dan nomor yang digunakan juga berbeda dengan IP Public. Dibawah ini adalah pengelompokan class untuk IP Private








Subnet Mask (netmasking)

Setiap jaringan TCP/IP memerlukan apa yang disebut subnet mask (netmasking). Fungsi dari seubnet mask adalah:

- untuk menentukan apakah jaringan yang kita bangun merupakan jaringan global atau
lokal.
- Memisahkan antara alamat network dan alamat host.
- Menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan.
Pengaturan subnet mask tergantung dari class pada jaringan. Pengaturannya adalah
seperti dibawah ini.
















Contoh Pengalamatan:

Dua buah komputer atau lebih akan dapat saling terkoneksi secara langsung jika terdapat dalam network address ( Network ID) yang sama.






























IP = IP Address
SM = Subnet Mask





Senin, 02 November 2009

Jumat, 30 Oktober 2009

PENYUSUNAN PENGKABELAN JARINGAN









Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.

EIA/TIA 568A --- EIA/TIA 568B
















Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch
menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.









Penggunaan kabel straight :
menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa






























Penggunaan kabel straight :
menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa

Kabel crossover
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.























Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.

Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.

Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

Koneksi seperti ini digunakan untuk menghubungkan :

1. Hub ke Hub.
2. Switch ke switch
3. Komputer ke komputer
4. Port Ethernet Router ke port Ethernte Router
5. Komputer ke Router
6.Komputer ke Modem IP (output modem berupa card Ethernet)


Koneksi yang menggunakan Kabel Cross-Over


















Port biasa VS Port uplink
Untuk menghubungkan dua buah HUB/Switch atau menghubungkan dua buah komputer secara langsung dibutuhkan kabel crossover. Tapi jika HUB/Switch atau Network Interface Card (NIC) atau peralatan network lainnya menyediakan Uplinkport atau MDI/MDI-X anda bisa menggunakan kabel straight untuk menghubungkan ke port biasa di HUB/Switch atau Network Interface Card atau peralatan network lainnya.












Panjang kabel UTP:

10BaseT

Berbeda dengan 10Base2 atau 10Base5 yang menggunakan topologi Bus, pada ethernet TbaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi Star ini paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan Coaxial tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut:

* Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m

* Maksimum jumlah segmen adalah 1024

* Maksimum jumlah node per-jaringan 1024

* Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah dalam bentuk hubungan chain

* Kabel yang digunakan UTP Category-3 atau lebih

Rabu, 21 Oktober 2009

NETWORKING (JARINGAN)

NETWORKING (JARINGAN)

Definisi Networki- (Jaringan)
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
• Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
• Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
• Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Jenis Jaringan
A.Berdasarkan Skala :

Local Area Network (LAN): jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kamps, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

Metropolitant Area Network (MAN): besar jaringan komputer yang biasanya mencakup sebuah kota atau kampus yang besar. Sebuah MAN biasanya interkoneksi sejumlah jaringan area lokal (LAN) dengan menggunakan tulang punggung berkapasitas tinggi teknologi, seperti serat-optik link, dan menyediakan layanan up-link ke wide area network dan internet

Wide Area Network (WAN): jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.





B. Berdasarkan Topologi :

Topologi Star :
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll.
Pada gambar jelas terlihat satu hub berfungsi sebagai pusat penghubung komputer-komputer yang saling berhubungan.
keuntungannya dari topologi ini sangat banyak sekali diantaranya memudahkan admin dalam mengelola jaringan, memudahkan dalam penambahan komputer atau terminal, kemudahan mendeteksi kerusakan dan kesalahan pada jaringan. Tetapi dengan banyak nya kelebihan bukan dengan artian topologi ini tanpa kekurangan.
Kekurangannya diantaranya pemborosan terhadap kabel, kontrol yang terpusat pada hub terkadang jadi permasalahan kritis kalau seandainya terjadi kerusakan pada hub maka semua jaringan tidak akan bisa di gunakan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd48MFtzp2iu2XW0Y2ELPZC5TvfkHyh6H76Q1SVjHzaUVixlo9J2YJIlG-dOCWXGMa-nNa167GRNOmaRBrJChjOVjoS5wUK0HLmYQ5jHrVycWBPsSmu4lsj9frAf0O5TZoTpFsQo0psf0/s400/b1.GIF

Topologi Ring :


Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

keuntungan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data sepertipada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

Kekurangan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

http://www.erealmedia.com/cms102/uploads/NetworkingPrinciples/Chapter1/1_22_RingTopology.jpg




Topologi Bus :
Topologi ini digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
keuntungan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kekurangan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

http://www.erealmedia.com/cms102/uploads/NetworkingPrinciples/Chapter1/1_20_LinearBusTopology.jpg

Topologi Mesh :
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Keuntungan dari penggunaan topologi mesh:
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
• Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian dari Penggunaan Topologi Mesh
• Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
• Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

http://vendika11.files.wordpress.com/2009/01/mesh.jpg

C. Berdasarkan Peran/Fungsi
Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

D. Berdasarkan Infrastruktur
- Jaringan Berkabel (Wired Network) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
- Jaringan Nirkabel (Wireless Network) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Perangkat jaringan

BRIDGE
Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yangdikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Bridge jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya. Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:


REPEATER
Fungsi utama dari repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel lan yang lain. Dengan adanya repeater ini, jarak antara dua jaringan bisa diperjauh

ROUTER
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).


SWITCH
Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.

HUB
Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 - 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.



Protokol Jaringan
TCP/IP
(singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

IPX/SPX
Atau Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange mempunyai fungsi utama sebagai media transmisi data dan menjamin validitas data yang ditransmisikan oleh IPX sehingga data yang dikirim tidak mengalami gangguan ataupun terjadi kerusakan pada data.

Netbeui
singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: NetBIOS Extended User Interface, adalah sebuah protokol jaringan yang dikembangkan oleh International Business Machine Corporation (IBM) dan Microsoft Corporation pada tahun 1985 yang digunakan untuk jaringan lokal (LAN) yang terdiri atas komputer hingga 200 stasiun kerja. NetBEUI sendiri adalah ekstensi dari protokol NetBIOS.